kecepatan internet indonesia meningkat di awal tahun 2024

Kecepatan Internet Indonesia Meningkat di Awal Tahun 2024

Kecepatan internet di Indonesia naik pada awal tahun 2024 dibandingkan dengan akhir 2023. Namun, kecepatan internet bisa berubah lagi dengan munculnya teknologi baru bernama Starlink.


Berdasarkan data dari Speedtest Global Index yang dirilis pada Jumat (10/5/2024), kecepatan internet rata-rata di Indonesia, baik untuk penggunaan mobile maupun broadband tetap, mengalami peningkatan setiap kuartal. Internet mobile adalah internet yang digunakan melalui jaringan seperti 4G atau 5G, sementara broadband tetap adalah yang menggunakan serat optik yang terpasang di rumah atau gedung.

Menurut data tersebut, kecepatan rata-rata internet mobile di Indonesia menempati peringkat ke-103 di dunia. Kecepatan unduh rata-rata adalah 25,83 Mbps dan unggah adalah 12,54 Mbps, dengan latensi sekitar 26 milidetik (ms). Ini meningkat dari kecepatan sebelumnya pada Desember 2023, yang hanya sekitar 24,96 Mbps (unduh).

Sementara itu, kecepatan rata-rata internet broadband tetap di Indonesia menempati peringkat ke-128 dengan kecepatan unduh 29,37 Mbps, unggah 18,04 Mbps, dan latensi 7 ms. Ini juga naik dari kecepatan sebelumnya pada Desember 2023, yang hanya sekitar 27,87 Mbps (unduh).

Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata global, kecepatan internet di Indonesia masih di bawah standar. Rata-rata global untuk internet mobile adalah 52,98 Mbps (unduh) dan 11,48 Mbps (unggah), sedangkan untuk broadband tetap adalah 93,28 Mbps (unduh) dan 45,46 Mbps (unggah) pada Maret 2024.


Starlink Masuk


Pada Mei 2024, teknologi baru bernama Starlink mulai digunakan di Indonesia. Beberapa pengguna telah mencoba satelit ini dan mengatakan bahwa kecepatan unduh bisa mencapai antara 25 hingga 220 Mbps, dengan kebanyakan pengguna mengalami kecepatan di atas 100 Mbps. Kecepatan unggah biasanya antara 5 hingga 20 Mbps.

Starlink juga diklaim memiliki latensi antara 25 hingga 60 milidetik di darat, dan lebih dari 100 milidetik di lokasi yang terpencil. Layanan ini cocok untuk streaming, video call, game online, dan penggunaan internet rumah tangga lainnya.

Namun, kecepatan sebenarnya mungkin berbeda tergantung pada lokasi, waktu, dan prioritas yang diberikan Starlink pada data pengguna. Harganya bervariasi, mulai dari Rp750.000 hingga Rp86,13 juta per bulan tergantung pada paket yang dipilih.

Untuk penggunaan residensial atau perumahan, langganan standar dibanderol Rp750.000 per bulan. Ada juga layanan untuk penggunaan di daerah terpencil dengan harga Rp990.000 hingga Rp6,99 juta per bulan. Layanan ini juga tersedia untuk perjalanan berlayar dengan harga yang berbeda-beda, mulai dari Rp4,34 juta hingga Rp86,13 juta per bulan tergantung pada kuota yang dibutuhkan.

Harga tersebut belum termasuk perangkat keras Starlink yang harus dibeli terpisah, dengan harga mulai dari Rp7,8 juta hingga Rp43,72 juta.

Comments