- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
Gempa Dahsyat Di Taiwan Dan Dampaknya Bawa Bencana Dalam Industri Elektronik
Sebuah gempa bumi kuat dengan kekuatan 7,4 terjadi di Taiwan minggu lalu, menyebabkan masalah baru yang berdampak global. Industri elektronik yang bergantung pada bahan baku seperti semikonduktor terpengaruh oleh peristiwa ini.
Perusahaan pembuat chip terbesar di dunia, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), mengalami kendala dalam produksinya karena beberapa fasilitas mereka terdampak oleh gempa. Meskipun staf mereka dalam kondisi aman dan telah kembali bekerja, beberapa peralatan di beberapa pabrik mengalami kerusakan, yang sebagian mempengaruhi operasional produksi. Namun, manajemen TSMC menyatakan bahwa tidak ada kerusakan pada peralatan penting mereka.
TSMC memproduksi sekitar 90% chip semikonduktor paling canggih di dunia. Chip buatan mereka digunakan oleh berbagai perusahaan teknologi besar seperti Apple, Qualcomm, Nvidia, dan AMD, bahkan untuk pengembangan kecerdasan buatan (AI).
Karena pentingnya peran TSMC dalam pasokan semikonduktor global, dampak gempa di Taiwan diyakini akan mempengaruhi pasokan chip dalam jangka pendek. Hal ini menyoroti pentingnya diversifikasi produksi chip ke lokasi lain di luar Taiwan yang rentan terhadap gempa.
Beberapa ahli menganggap situasi ini sebagai ancaman serius, mengingat semikonduktor digunakan dalam berbagai industri, mulai dari mobil, ponsel, hingga alat pertahanan militer. Setiap gangguan produksi bisa memiliki dampak yang merusak.
TSMC telah meningkatkan sistem perlindungan gempa mereka setelah gempa besar tahun 1999. Mereka mengklaim bahwa mereka telah berhasil menangani dampak gempa terbaru dengan menemukan 70 peralatan produksi yang terdampak dalam waktu 10 jam setelah gempa terjadi.
Namun, beberapa jalur produksi masih membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih sepenuhnya setelah gempa, yang berpotensi menekan pendapatan perusahaan. Terhentinya produksi chip selama satu hari saja bisa memiliki implikasi finansial yang signifikan.
Meskipun AS telah berupaya untuk diversifikasi rantai pasok semikonduktor mereka, investasi besar dan kebutuhan akan tenaga kerja terampil membuat investor enggan membangun pabrik-pabrik canggih di sana. Undang-Undang CHIPS dan Science yang diterapkan pada tahun 2022 belum cukup untuk menarik minat investor seperti TSMC untuk berinvestasi di AS.
Comments
Post a Comment